JAKARTA – Lupus merupakan penyakit autoimun sistemik dengan tanda dan juga gejala klinis yang digunakan luas. Penyakit ini ditandai peradangan yang luas pada pembuluh darah dan juga jaringan tubuh yang digunakan sifatnya episodik.
Penyakit lupus terjadi dikarenakan seseorang memiliki kerentanan genetik serta dipicu oleh factor lingkungan atau infeksi. Bahkan sejumlah 20 persen perkara lupus diderita oleh anak-anak.
Lantas, bagaimana bila bayi yang digunakan lahir dari ibu yang digunakan mengidap lupus? Apa penyakit itu juga akan berkurang terhadap anaknya?
Anggota Unit Kerja Kerjasama Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Tanah Air (IDAI) DR Dr Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes menjelaskan, anak yang mana lahir dari ibu yang mana mengidap lupus, belum tentu akan terkena lupus juga. Namun, ia mengakui, sekitar 2 persen bayi terdampak dari ibu dengan lupus atau istilahnya lupus neonatal.
“Tapi tidak bayi menderita lupus, itu terjadi akibat antibodi pada ibu yang mana terkena lupus akan masuk ke di tubuh bayi melalui tali pusat dan juga antibodi itu menghancurkan organ pada bayi,” terang dr Reni di webinar IDAI bertajuk ‘Lupus Pada Anak
Dokter Reni menambahkan, hal yang disebutkan menyebabkan berubah-ubah tanda kemudian gejala pada bayi, mulai ruam kulit, gangguan jiwa jantung, hingga penurunan jumlah agregat sel darah putih lalu sel darah merah.
“Dapat juga mengakibatkan kelainan ritme jantung serta umumnya bersifat permanen,” jelasnya.
Lebih lanjut dr Reni mengatakan, lupus neonatal sanggup dideteksi sejak kehamilan juga ketika lahir dapat berlangsung gangguan jiwa jantung.
“Saat lahir bayi akan mengalami perlambatan detak jantung,” ujarnya.
Namun tak wajib khawatir, bayi yang tersebut lahir dari seseorang ibu pengidap lupus ternyata mampu sembuh total.
“Lupus neonatal mampu sembuh tanpa gejala sisa, setelahnya bayi berusia 6 bulan,” tutupnya.
Leave a Reply