SURABAYA – Makan di malam hari memang sudah menjadi kebiasaan yang tidak sehat, namun masih banyak yang melakukannya. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Obesity, kebiasaan makan di malam hari bisa meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Firman, menegaskan bahwa hal ini disebabkan oleh konsumsi kalori berlebihan dan gangguan pola tidur yang disebabkan oleh makan larut malam.
Firman juga menjelaskan bahaya utama dari kebiasaan makan di malam hari. Pertama, peningkatan berat badan atau obesitas. Kedua, gangguan pola tidur yang bisa memicu masalah pencernaan seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Selain itu, sering makan larut malam juga dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes mellitus tipe 2.
Menurut Firman, sebuah penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition juga mengungkapkan bahwa kebiasaan makan di malam hari dapat memengaruhi ritme sirkadian tubuh dan meningkatkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama penyakit diabetes mellitus tipe 2. Selain itu, sering makan malam juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung dan sembelit.
Tidak hanya dampak fisik, kebiasaan makan di malam hari juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Konsumsi makanan berat dan berlemak pada malam hari dapat membuat tubuh kurang bertenaga di pagi hari dan mengganggu tidur yang dapat menyebabkan penurunan mood, daya ingat, dan konsentrasi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat, salah satunya adalah dengan menghindari kebiasaan makan di malam hari dan membatasi konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula pada malam hari. Dengan begitu, kita dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan makan di malam hari.
Leave a Reply