Fakta atau Mitos? Tangan Basah Menandakan Paru-paru yang Tidak Sehat?

PARU-PARU BASAH BUKAN PENYEBAB TANGAN BERKERINGAT

JAKARTA – Tangan yang berkeringat tidak selalu menjadi tanda dari kondisi paru-paru basah atau pneumonia. Pneumonia, yang merupakan infeksi pada saluran pernapasan, menyebabkan peradangan dan pengisian cairan yang tidak normal pada paru-paru.

Gejala yang umumnya dikaitkan dengan paru-paru basah meliputi demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, dan terkadang menggigil. Namun, tangan yang berkeringat adalah respons fisik terhadap stres, kecemasan, atau kondisi medis lainnya.

Dr. Kevin Mak, seorang dokter medis dan pencipta konten kesehatan, menjelaskan bahwa tangan yang berkeringat bukanlah tanda dari paru-paru basah, melainkan merupakan kondisi medis yang disebut sebagai hiperhidrosis.

Hiperhidrosis adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang mengalami keringat berlebih yang tidak terkendali. Hal ini dapat terjadi pada bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, ketiak, atau seluruh tubuh.

Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, kecemasan sosial, dan gangguan dalam aktivitas sehari-hari. “Hiperhidrosis adalah ketika kelenjar keringat terlalu aktif dibandingkan dengan orang lain,” jelas Dr. Kevin Mak melalui akun Instagram pribadinya, @drkevinmak, Rabu (6/3/2024).

Gejala hiperhidrosis dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengelola hiperhidrosis adalah dengan menggunakan antiperspiran yang kuat, obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, terapi iontophoresis, atau dengan menggunakan arus listrik lemah untuk mengurangi produksi keringat, injeksi botulinum toxin, dan dalam kasus yang parah, prosedur bedah seperti pemotongan saraf yang bertanggung jawab atas produksi keringat.