Dokter ungkap panduan makan sehat, jaga gula darah stabil usai Lebaran

Dokter ungkap panduan makan sehat, jaga gula darah stabil usai Lebaran

Setengah porsi sayur serta buah-buahan, seperempat protein, dan juga seperempat karbohidrat seperti nasi, roti, kentang, lalu lain-lain. Itu yang dimaksud paling mudah

Jakarta – Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Farid Kurniawan memaparkan panduan porsi makan yang tersebut sehat untuk menyimpan gula darah terus stabil seusai Lebaran.

Panduan yang dimaksud merupakan panduan yang tersebut sesuai dengan “Panduan Piring Makan” yang dikemukakan oleh Kementerian Kesejahteraan (Kemenkes) RI.
“Setengah porsi sayur serta buah-buahan, seperempat protein, serta seperempat karbohidrat seperti nasi, roti, kentang, lalu lain-lain. Itu yang paling mudah,” katanya di diskusi mengenai penyakit gula seusai Lebaran yang dimaksud disertai secara daring ke Jakarta, Sabtu.
Farid menjelaskan buah-buahan pada porsi yang disebutkan dapat merupakan buah yang mana rendah kalori kemudian memiliki indeks glikemik yang tersebut rendah, seperti buah pir, apel, serta jeruk.
Kemudian jenis protein dapat menggunakan telur rebus atau putih telurnya saja, guna mengelakkan kolesterol.
“Yogurt, kacang almond, kemudian kacang edamame, sanggup jadi camilan baik bagi penderita diabetes, oleh sebab itu mempunyai indeks glikemik yang mana rendah,” tambahnya.
Ia juga menyarankan terhadap masyarakat, khususnya penderita diabetes, untuk tidak ada mengonsumsi kue kering secara berlebihan, lantaran mengandung kalori yang digunakan besar meskipun memiliki ukuran yang dimaksud kecil.
Selain itu, lanjutnya, kue kering yang dimaksud biasanya juga disajikan di pertandingan seusai Lebaran, seperti halalbihalal, juga memiliki indeks glikemik yang digunakan tinggi, yang dapat meningkatkan gula darah karena merupakan komoditas olahan tepung.
Selanjutnya Farid juga menganjurkan untuk rakyat untuk bukan mengonsumsi minuman manis dan memperbanyak minum air putih.
Ia juga mengimbau komunitas untuk melakukan olah raga, seperti latihan aerobik sebanyak tiga sampai lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi, ditambah dengan latihan beban ringan setidaknya dua kali seminggu untuk menstabilkan massa otot juga gula darah.