“Implikasi Endometriosis Terhadap Kehamilan: Mengenal Risiko dan Dampaknya”

Jakarta – Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Dr. Kanadi Sumapraja Sp.OG Subsp.FER, mengungkapkan bahwa endometriosis dapat berdampak pada proses kehamilan.

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium, yang biasanya tumbuh di dalam rahim dan berfungsi sebagai tempat menempelnya sel telur setelah dibuahi, tumbuh di luar dinding rahim.

“Karakteristik dinding rahim pada penderita endometriosis berbeda dengan yang tidak menderita kondisi ini, dan hal ini dapat berdampak pada proses kehamilan karena proses implantasi menjadi tidak optimal,” ujar Kanadi dalam sebuah diskusi mengenai endometriosis di Jakarta pada hari Jumat.

Ia menjelaskan bahwa karakteristik dinding rahim pada penderita endometriosis dapat menyebabkan proses implantasi embrio pada dinding rahim tidak berjalan dengan baik, yang pada akhirnya dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan.

Menurut Kanadi, proses implantasi yang tidak optimal seringkali menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yaitu peningkatan tekanan darah pada wanita hamil.

“Pertumbuhan janin yang terhambat karena proses implantasi yang tidak optimal dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan, termasuk preeklamsia,” kata Kanadi.

Kanadi juga menegaskan bahwa endometriosis tidak akan sembuh secara otomatis setelah melahirkan atau menyusui, dan ia membantah mitos yang menyebutkan bahwa endometriosis akan sembuh setelah menikah dan melahirkan.

Ia menambahkan bahwa nyeri saat menstruasi akibat endometriosis dapat kembali muncul setelah melahirkan, bahkan jika persalinan dilakukan dengan operasi caesar.

“Endometriosis bukan hanya penyakit yang progresif, tetapi juga memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi, bahkan setelah menjalani terapi obat dan operasi,” jelas Kanadi.

Ia juga menekankan bahwa endometriosis bukanlah penyakit yang dapat dicegah, tetapi dapat ditangani dengan tepat setelah didiagnosis. Risiko komplikasi kehamilan pada wanita yang menderita endometriosis dapat diminimalkan dengan bantuan dari dokter ahli.

“Kehamilan pada wanita yang menderita endometriosis harus dipantau dengan ketat untuk mendeteksi kemungkinan komplikasi,” tegas Kanadi.