ARGENTINA – Flu misterius mirip penyebaran virus Corona dilaporkan menyerang Argentina. Penyakit ini menyebabkan berbagai warga dirawat ke rumah sakit hingga pemerintah setempat mengeluarkan peringatan keras melalui sistem pengawasan kebugaran komunitas internasional ProMED pada Rabu, 17 April 2024.
penyebaran virus Corona berubah menjadi perhatian globus pada 2019 melalui database yang dimaksud sama. Peringatan yang disebutkan menyatakan bahwa selama 30 hari terakhir, ada peningkatan perkara pneumonia atipikal parah yang dimaksud memerlukan perawatan kritis di Buenos Aires, Argentina.
Dilansir dari Express, Hari Sabtu (20/4/2024) dia yang digunakan terkena dampak sebagian besar adalah usia muda yang tiada mempunyai unsur risiko utama.
Pasien penyakit ini banyak kali membutuhkan bantuan pernapasan, sementara 20 dari 60 perkara yang digunakan teridentifikasi menunjukkan tanda-tanda penyakit psittacosis. Banyak pasien yang terkena dampak tiada mempunyai riwayat kontak dengan burung.
Psittacosis, juga dikenal sebagai ornithosis atau demam burung beo. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri chlamydophila psittaci lalu dikaitkan dengan burung seperti parkit, burung beo, juga cockatiel.
Spesies unggas lainnya, salah satunya kalkun, bebek, merpati, serta burung pegar juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Orang dapat terinfeksi apabila menghirup debu yang tersebut mengandung bakteri tersebut, yang digunakan tersebar di jumlah agregat besar melalui kotoran juga sekresi burung yang digunakan terinfeksi.
Jika tak diobati, infeksinya bisa jadi berakibat fatal. Pakar penyakit menular Profesor Paul Hunter dari Universitas East Anglia, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memverifikasi apakah psittacosis adalah satu-satunya masalah.
Dia menyatakan ini merupakan hal yang tak biasa. Namun bukanlah hal yang dimaksud tidak ada pernah terjadi, jikalau dua patogen berbeda menyebabkan wabah penyakit pernapasan parah secara bersamaan.
“Jadi, seiring berjalannya waktu, kemungkinan besar akan semakin banyak persoalan hukum yang tersebut terbukti disebabkan oleh psittacosis,” kata Profesor Hunter.
Di sisi lain, Argentina sudah ada bergulat dengan wabah demam berdarah, dengan tambahan dari 160.000 persoalan hukum terkonfirmasi dilaporkan antara 1 Januari serta 25 Maret. Jumlah perkara ini enam kali lebih lanjut besar dibandingkan musim sebelumnya.
Leave a Reply