“Gerakan 7+1, Terapi Pijat Thailand untuk Menghilangkan Rasa Sakit di Punggung”

SURABAYA – Pengobatan tradisional menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang menghindari penggunaan obat-obatan kimia. Salah satu pengobatan tradisional yang efektif untuk mengatasi nyeri punggung adalah Thai massage. Tiga mahasiswi dari program Pengobatan Tradisional (Battra) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan workshop “7 Menit Bebas Nyeri Punggung dengan Thai Massage” di Rumah Anak Prestasi Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, pada Minggu (3/3/2024). Ketiga mahasiswi tersebut adalah Faradilla Twisty Bestyana Salsabilla, Sri Ardi Winda Cahyani, dan Andra Widuri Puspitasari.

Thai massage merupakan terapi pijat yang berasal dari Thailand dan melibatkan kombinasi antara yoga, akupresur, dan peregangan yang dilakukan oleh seorang terapis. “Dalam terapi ini, pasien akan diberikan gerakan yoga yang dibantu oleh terapis untuk meningkatkan fleksibilitas, meredakan ketegangan otot, dan meningkatkan aliran chi,” jelas Winda.

Kelebihan dari Thai massage adalah tidak memerlukan melepas pakaian, tidak menggunakan minyak, dan hanya berupa gerakan saja sehingga mudah dipraktikkan oleh semua orang. Untuk melakukan Thai massage, pasien perlu berbaring telentang dan tengkurap, serta dibantu oleh seorang terapis. Gerakan dalam Thai massage dilakukan selama tiga kali hitungan.

“Gerakan pertama, pasien akan didorong untuk mengangkat satu kaki hingga membentuk sudut 90 derajat, kemudian ditahan selama 3/5/7 detik untuk melancarkan sirkulasi darah,” jelas Muhammad Chairul Ramadhan, S.Kes selaku pembina kegiatan.

Gerakan kedua adalah pasien terlentang dan terapis memegang kaki pasien. Lalu lutut pasien ditekuk dan didorong hingga paha menyentuh dada. Gerakan ketiga adalah kaki pasien ditekuk dan diputar hingga telapak kaki sejajar dengan pinggang, lalu didorong hingga menyentuh dada.

“Gerakan keempat hingga terakhir dilakukan saat pasien tengkurap. Gerakan ini cukup mudah, yaitu dengan menekuk lutut ke belakang dan didorong hingga kaki menyentuh pantat pasien,” ujarnya.

Gerakan kelima adalah kaki pasien diangkat lurus hingga sejajar dengan dada terapis, dan jika perlu dapat dinaikkan lebih tinggi. Gerakan keenam adalah lutut ditekuk ke belakang hingga menyentuh pantat pasien, lalu diangkat dengan tangan kanan terapis. Gerakan ketujuh adalah kedua kaki pasien diangkat lurus saat posisi tengkurap.

Selain gerakan Thai massage, mahasiswi Battra juga memberikan resep herbal yang terdiri dari daun pandan, daun jeruk purut, dan daun teh bandul. Resep ini berasal dari proyek Geni yang tercipta dari program magang di Puskesmas Gading. Chairul berharap agar mahasiswa tidak hanya magang di puskesmas, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan melanjutkan proyek ini setelah lulus.