Jakarta – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) tengah mengembangkan program “JAPFA for Kids” dalam upaya mencegah masalah malnutrisi pada anak-anak di Indonesia. Dengan fokus pada pendampingan di sekolah, JAPFA berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih mudah terhadap protein hewani di seluruh pelosok Indonesia.
“Kami semua mengetahui bahwa Indonesia sedang menghadapi masalah gizi yang serius. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan protein hewani, JAPFA ingin turut serta dalam memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini,” ujar Dr. Artsanti Alif, Head of Social Investment JAPFA, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Jumat di Jakarta.
Program pendampingan yang dilakukan oleh JAPFA tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan status gizi, tetapi juga untuk menurunkan angka malnutrisi pada anak-anak usia sekolah. Salah satu contohnya adalah program yang telah dijalankan di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari periode Juli-Desember 2023, dari total lebih dari 13 ribu siswa yang menjadi sasaran program, terdapat 13 persen di antaranya yang mengalami masalah malnutrisi. Namun, setelah mendapatkan pendampingan dari program “JAPFA for Kids”, angka tersebut berhasil menurun drastis menjadi hanya tiga persen.
Selain program pendampingan, JAPFA juga mengadakan “Hari Sehat JAPFA” yang diadakan sekali seminggu di sekolah-sekolah. Dalam kegiatan ini, JAPFA bekerja sama dengan anak perusahaannya di wilayah tersebut untuk memberikan pendampingan, edukasi tentang gizi, dan memberikan protein hewani berupa telur kepada siswa-siswa yang mengalami masalah gizi kurang dan gizi buruk selama tiga bulan setiap harinya.
Kegiatan ini juga melibatkan senam bersama, edukasi dan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), serta makan bekal sehat bersama. Selain itu, para siswa juga akan diajarkan tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang seimbang melalui program “Isi Piringku”. Bersama dengan guru, para siswa juga akan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk memantau pertumbuhan dan status gizi mereka.
“Untuk memudahkan para guru dalam memantau status gizi siswa, JAPFA juga telah membuat aplikasi “JAPFA for Kids” yang bertujuan untuk memonitor tinggi dan berat badan anak-anak,” tambah Artsanti.
Hasil dari program-program tersebut menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang memiliki status gizi normal, serta pemahaman dan praktik kesehatan yang lebih baik. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan tercipta sinergi dan tanggung jawab bersama antara JAPFA, guru, dan pemerintah lintas sektor untuk memastikan bahwa praktik baik yang telah dilakukan di sekolah dapat terus dilanjutkan setelah program berakhir.
Saat ini, program “JAPFA for Kids” telah menjangkau 87 sekolah yang tersebar di enam wilayah, seperti Deli Serdang dan Serdang Bedagai (Sumatera Utara), Subang (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), Mempawah (Kalimantan Barat), Minahasa & Minahasa Utara (Sulawesi Utara), dan Kolaka (Sulawesi Tenggara).
Leave a Reply