Vaksinasi imunisasi pada anak adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mereka sejak usia dini. Melalui vaksinasi, sistem kekebalan tubuh anak akan terlatih untuk melawan berbagai penyakit menular yang dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan mereka. Penting bagi orang tua dan penjaga anak untuk memahami betapa vitalnya vaksinasi dalam menjaga kesejahteraan anak. Otoritas kesehatan setempat biasanya merekomendasikan program imunisasi rutin yang mencakup pemberian jenis vaksin kepada anak balita. Berikut ini beberapa jenis vaksinasi yang umumnya kita berikan pada anak:
1. Vaksin Hepatitis B
Dokter memberikan salah satu jenis vaksin ini segera setelah lahir atau dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Vaksin ini melindungi anak dari infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Contoh: Seorang bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus hepatitis B akan menerima vaksin hepatitis B dalam waktu 12 jam setelah kelahiran. Dengan memberikan vaksin ini pada usia dini, kita dapat melindungi bayi dari risiko infeksi hepatitis B secara efektif. Selain itu, vaksinasi awal juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka sejak dini, sehingga memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit ini.
2. Vaksin BCG
Jenis vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir atau dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Vaksin ini melindungi anak dari tuberkulosis (TBC), penyakit yang menyerang organ pernapasan dan dapat menyebabkan komplikasi serius.
Contoh: Seorang bayi yang tinggal di daerah dengan tingkat kejadian TBC yang tinggi akan menerima vaksin BCG dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Vaksin ini membantu mengaktifkan sistem kekebalan tubuh bayi terhadap bakteri penyebab TBC.
3. Vaksin Polio
Jenis vaksin ini diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan booster pada usia 4-6 tahun. Vaksin ini melindungi anak dari infeksi virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Contoh: Seorang bayi yang mencapai usia 2 bulan akan menerima vaksin polio pertama sebagai bagian dari jadwal vaksinasi rutin. Dengan memberikan vaksin polio pada usia yang tepat, kita dapat membantu mencegah penyebaran virus polio dan melindungi anak dari risiko kelumpuhan.
baca juga : mendukung perkembangan layanan anak-anak berkebutuhan khusus
4. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Untuk vaksin satu ini diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan booster pada usia 18 bulan-6 tahun. Vaksin ini melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
Contoh: Seorang bayi yang mencapai usia 2 bulan akan menerima vaksin DPT pertama sebagai bagian dari jadwal vaksinasi rutin. Vaksin ini membantu melatih sistem kekebalan tubuh anak untuk melawan bakteri penyebab difteri, pertusis, dan tetanus.
5. Vaksin MMR (Campak, Gondong, Rubella)
Jenis vaksin ini diberikan pada usia 12-15 bulan dan booster pada usia 4-6 tahun. Vaksin ini melindungi anak dari campak, gondong (parotitis), dan rubella (campak Jerman).
Contoh: Seorang anak yang mencapai usia 12-15 bulan akan menerima vaksin MMR untuk melindungi dari campak, gondong, dan rubella. Dengan memberikan vaksin ini, kita dapat membantu mencegah penyebaran penyakit menular tersebut dan melindungi kesehatan anak secara menyeluruh.
Penting untuk mengikuti jadwal vaksin yang direkomendasikan oleh pihak medis dan berkonsultasi dengan dokter anak untuk informasi lebih lanjut tentang jenis vaksinasi yang sesuai dengan usia anak. Vaksinasi Imunisasi adalah langkah proaktif yang dapat memberikan perlindungan optimal bagi kesehatan masa depan anak balita kita.
Leave a Reply