Saat mengalami stres saat bekerja, merasa gelisah secara fisik serta emosional, otot akan menegang yang dapat menyebabkan sakit punggung.
Ditulis laman Well and Good, Rabu (17/4) waktu setempat, profesor di dalam Departemen Bidang kedokteran Fisik kemudian Rehabilitasi dalam UT Southwestern Medical Center pada Dallas Kavita Trivedi, DO mengungkapkan ketika stres banyak hal muncul serta salah satu gejalanya adalah sakit punggung.
Hal ini muncul sebab tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres pada saat kelenjar adrenal membuang hormon epinefrin (adrenalin), norepinefrin, lalu kortisol ke di tubuh Anda.
Bahan kimia ini adalah bagian dari respons melawan-atau-lari tubuh Anda serta dapat meningkatkan regulasi reseptor rasa sakit, kata Dr. Trivedi.
Saat Anda menyadari bahwa Anda stres, pikirkan bagaimana tubuh Anda meresponsnya. Otot-otot dalam bahu serta leher Anda kemungkinan besar tegang. Mungkin rahang Anda juga menegang.
“Saat stres, kecenderungan alami tubuh adalah mencoba melindungi dirinya sendiri, kemudian kita melakukannya dengan mengencangkan lalu mengencangkan,” jelas Dr. Trivedi.
Jadi, Anda tidaklah cuma akan merasa lebih lanjut tiada nyaman, tetapi rasa sesak itu bisa saja secara langsung berubah berubah menjadi rasa sakit. Dan di situlah nyeri punggung muncul. Ketegangan otot akibat stres yang mempengaruhi tubuh bagian melawan (leher, bahu) saling terhubung, dikarenakan kelompok otot yang digunakan sebanding yang digunakan melapisi seluruh tulang belakang Anda, dari menghadapi ke bawah, kata Dr. Trivedi.
“Jika bagian melawan punggung Anda kencang, pada akhirnya bagian yang disebutkan dapat turun ke rantai untuk mengencangkan punggung bawah Anda juga,” jelasnya.
Orang yang dimaksud melaporkan stres berat hampir tiga kali lebih lanjut mungkin saja mengalami nyeri pinggang dibandingkan mereka yang digunakan tidaklah mengalami stres, menurut sebuah studi pada Juli 2021 di Scientific Reports.
Penelitian lain yang mana diterbitkan di Frontiers in Public Health pada bulan Agustus 2020 terhadap tim kesehatan yang digunakan mengalami nyeri punggung bawah menemukan bahwa mereka itu yang miliki tingkat stres kerja yang mana besar dua kali lebih banyak kemungkinan besar melaporkan nyeri punggung dibandingkan dengan merekan yang mempunyai tingkat stres yang rendah.
Untuk meredakan ketidaknyamanan di jangka pendek, Dr. Trivedi mengutarakan Anda dapat konsumsi obat anti inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil) atau naproxen (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol) untuk menurunkan rasa tidak ada nyaman.
Selain itu gunakan bantal pemanas pada area yang nyeri untuk mengendurkan otot atau oleskan obat topikal atau tempelan pereda nyeri.
Jika sakit punggung Anda berhubungan dengan stres, ada beberapa hal yang mana dapat Anda lakukan. Salah satunya adalah melakukan pengecekan diri untuk mengidentifikasi pemicu stres apa yang dimaksud menjadi asal-mula utama.
Selain itu, menggabungkan manajemen stres untuk sakit punggung berarti mengandalkan beberapa keterampilan penghilang stres, seperti pernapasan dalam, peregangan, yoga, menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih, atau melakukan hal-hal yang tersebut menurut Anda menyenangkan, yang dimaksud semuanya dapat membantu.
Leave a Reply