“Penyakit Ginjal Kerap Diabaikan, Ini Dia Tanda-tandanya yang Perlu Diwaspadai”

Jakarta – Ginjal merupakan organ yang memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, seperti mengeluarkan limbah dan kelebihan air, membantu produksi sel darah merah, menjaga keseimbangan mineral, mengatur tekanan darah, dan menjaga kesehatan tulang.

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, gagal ginjal kronis terjadi ketika kerusakan pada ginjal berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Sedangkan gangguan ginjal akut terjadi ketika perubahan fungsi ginjal terjadi secara mendadak dalam waktu kurang dari tiga bulan.

Gejala gagal ginjal kronis dapat bervariasi, seperti mual, muntah, sakit kepala, kelelahan, hilangnya nafsu makan, gatal-gatal pada kulit, perubahan jumlah dan frekuensi buang air kecil, pembengkakan pada kaki dan kelopak mata, perut membesar, sesak napas, kejang, hingga penurunan kesadaran.

Konsultan Nefrologi dari Rumah Sakit Yashoda Hyderabad, Sashi Kiran A, mengatakan bahwa penyakit ginjal kronis merupakan kondisi yang progresif dan seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. Namun, jika didiagnosis sejak dini, perkembangan penyakit dapat diketahui dan dihindari.

Beberapa gejala awal masalah ginjal yang perlu diwaspadai adalah kehilangan nafsu makan, mual saat memaksa untuk makan, pembengkakan kaki setelah berjalan, mata bengkak pada pagi hari, kelelahan, dan seringnya buang air kecil pada malam hari yang mengganggu tidur.

Sashi juga mengatakan bahwa penderita gangguan ginjal mungkin mengalami kesulitan untuk fokus dalam aktivitas seperti belajar atau bekerja. Selain itu, kebanyakan penderita juga memiliki tekanan darah yang tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala-gejala tersebut karena deteksi dini dapat membantu mencegah perkembangan penyakit ginjal kronis secara signifikan. Kementerian Kesehatan RI juga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menghindari merokok, berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, dan mengelola stres untuk mencegah penyakit ginjal kronis.