JAKARTA – Menahan keinginan untuk buang air kecil dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Tindakan ini dapat memberikan tekanan tambahan pada ginjal dan mengganggu aliran urine yang seharusnya keluar dari tubuh.
Meskipun demikian, menahan buang air kecil tidak secara langsung akan merusak ginjal secara permanen. Namun, Medical Doctor & Health Content Creator dr Kevin Mak menyarankan untuk menghindari kebiasaan ini mulai sekarang.
“Berhenti menahan keinginan untuk buang air kecil agar ginjal tidak mengalami kerusakan. Kebiasaan ini dapat menyebabkan urine yang seharusnya keluar tertahan di kandung kemih dan akhirnya dapat merusak ginjal,” kata dr Kevin dikutip dari akun Instagram pribadinya, @drkevinmak, Selasa (5/3/2024).
Di sisi lain, urine juga mengandung banyak zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika menahan buang air kecil menjadi kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus.
“Urine mengandung banyak sampah dan zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka panjang. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kebiasaan ini,” jelasnya.
Risiko Menahan Buang Air Kecil
Selain itu, menahan buang air kecil secara terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem kemih dan ginjal.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Menahan BAK dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Ketika urine tertahan dalam kandung kemih untuk waktu yang lama, bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
- Ketidaknyamanan dan Nyeri: Menahan BAK dapat menyebabkan kandung kemih terlalu penuh, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri. Selain itu, jika menahan BAK terus-menerus, ini dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih.
- Penyakit Kandung Kemih: Menahan BAK secara teratur dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kandung kemih, seperti kandung kemih hiperaktif atau kandung kemih lemah.
- Tekanan pada Ginjal: Jika menahan BAK terlalu lama, tekanan pada ginjal dapat meningkat. Ini dapat memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
- Inkontinensia Urin: Menahan BAK terlalu sering dapat menyebabkan otot-otot kandung kemih melemah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan inkontinensia urin atau kesulitan mengendalikan buang air kecil.
- Retensi Urin: Menahan BAK secara konstan dapat menyebabkan retensi urin, yaitu ketidakmampuan untuk sepenuhnya mengosongkan kandung kemih. Hal ini dapat memerlukan perawatan medis untuk mengatasi.
Untuk menjaga kesehatan saluran kemih dan mencegah risiko ini, sebaiknya Anda mendengarkan sinyal tubuh Anda dan buang air kecil secara teratur. Jika Anda mengalami masalah atau gejala yang berkaitan dengan buang air kecil, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan nasihat dan perawatan yang sesuai.
Leave a Reply