Sering BAB Sehabis Makan, Baik atau Negatif untuk Kesehatan?

Sering BAB Sehabis Makan, Baik atau Negatif untuk Kesehatan?

JAKARTA – Sebagian besar penduduk membutuhkan waktu tertentu untuk mencerna makanan setelahnya masuk ke pada tubuh. Akan tetapi, adapun beberapa penduduk banyak Buang Air Besar (BAB) usai makan. Apakah ini baik atau buruk untuk kesehatan?

Dokter sekaligus content creator kesehatan, dr. Kevin Mak menjelaskan bahwa makanan yang tersebut masuk ke tubuh membutuhkan waktu yang tersebut cukup lama untuk diproses pada saluran pencernaan, hingga dibuang menjadi kotoran.

Ketika makanan sudah ada masuk ke di usus, maka akan ada refleks gastrokolik yang mana berjalan di usus.

“Ketika makanan masuk dari mulut butuh waktu beberapa jam sampai dua hari hingga dibuang sebagai kotoran. Akhirnya pada saat makanan masuk ke pada usus ada yang mana disebut sebagai refleks gastrokolik,” kata dr. Kevindi Instagram @drkevinmak.

Refleks gastrokolik merupakan sebuah refleks otomatis yang berjalan pada usus untuk melegakan hormon serta sinyal ke otak. Tujuannya agar usus mampu bekerja lebih besar terlibat dan juga mengosongkan saluran cerna.

“Itu mengurangi hormon juga sinyal ke otak agar usus bekerja tambahan bergerak lalu mengosongkan saluran cerna biar makanan yang tersebut baru mampu masuk,” ujarnya.

Meski begitu, dr. Kevin mengungkap bahwa respons ini sangat normal serta baik untuk tubuh. Sebab, refleks gastrokolik sangat dibutuhkan agar usus dapat bekerja dengan baik.

Dijelaskannya, kotoran yang mana mengundurkan diri dari setelahnya makan tidak berasal dari makanan yang tersebut baru sekadar dimakan. Akan tetapi, kotoran yang mana dibuang itu merupakan makanan yang dimaksud telah ada di dalam pada usus selama sehari atau dua hari sebelumnya.

“Jadi saat makan udah kenyang serta secara tiba-tiba mau BAB, yang digunakan meninggalkan sebenernya bukanlah makanan yang mana baru aja dimakan,” ucap dr. Kevin.

“Tapi itu akan membuang makanan yang dimaksud sudah ada ada dalam di usus satu sampai dua hari sebelumnya,” ujar ia lagi.

Oleh karenanya, BAB pasca makan tidak berarti makanan yang mana baru belaka dikonsumsi dapat meninggalkan dengan secepat itu. Kotoran yang dimaksud adalah makanan yang tersebut sudah pernah melalui langkah-langkah pencernaan yang mana panjang hingga akhirnya dibuang bermetamorfosis menjadi kotoran.